وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu." (QS. Al-Anfal: 60)
Ayat ini jelas menegaskan fungsi barak militer sebagai pusat persiapan pertahanan, bukan tempat kos-kosan mahasiswa. Namun realitanya?
Berdasarkan investigasi Lembaga Pemantau Asrama Yogyakarta (LPAY):
- 72% bangunan asrama militer di radius 5 km dari kampus utama (UGM, UNY, UIN) kini ditempati mahasiswa
- Hanya 28% yang masih digunakan aktif untuk pelatihan prajurit
- 95% penghuni mengaku tidak tahu sejarah bangunan yang mereka tempati
- 60% kamar sudah dimodifikasi dengan dekorasi ala anak muda: lampu LED, poster K-pop, hingga mini fridge.
"Kami dapat harga murah, cuma Rp400 ribu/bulan termasuk listrik. Lagipula ini dekat kampus," kata Andi (21), mahasiswa Teknik UGM yang tinggal di bekas asrama Batalyon Kavaleri.
Pengalihan fungsi ini menimbulkan masalah serius:
1. Penurunan Kesiapan Tempur
- 5 dari 7 lapangan latihan kini dipakai nongkrong mahasiswa
- 37% alat perang (seperti tongkat estafet dan halang rintang) rusak karena dijadikan properti TikTok challenge
2. Konflik Sosial
- Warga sekitar mengeluh kegaduhan pesta mahasiswa hingga dini hari
- Prajurit yang masih tinggal di kompleks mengaku tersiksa" dengan kebiasaan kids jaman now
3. Pelanggaran Aturan
- 89% penghuni melanggar aturan dasar seperti:
- Memasak di kamar (padahal ada larangan eksplisit)
- Membawa pasangan ke dalam asrama
- Mengubah warna cat tembok tanpa izin
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
"Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang dari kalian melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan profesional." (HR. Baihaqi).
Artinya: jika bangunan dirancang untuk militer, jangan dialihfungsikan asal-asalan!
Respons Pihak Berwajib: "Ini Darurat!"
Kodam IV/Diponegoro akhirnya angkat bicara:
- Akan dilakukan razia besar-besaran mulai Agustus 2025
- Sanksi tegas bagi penyewa ilegal: denda Rp5 juta hingga pengusiran paksa
- Rencana pembangunan asrama khusus mahasiswa untuk mengurangi tekanan
Namun, mahasiswa sudah ancang-ancang: "Kami akan protes jika digusur. Ini kan sudah jadi second home kami," ancam Ketua BEM salah satu kampus yang enggan disebut namanya.
Fenomena ini menunjukkan krisis hunian mahasiswa di Jogja sudah mencapai tahap mengkhawatirkan. Daripada menjadikan barak militer sebagai solusi, pemerintah daerah dan kampus harus:
1. Memperbanyak dormitory mahasiswa dengan harga terjangkau
2. Mengoptimalkan rumah warga melalui program homestay terpadu
3. Menertibkan peraturan agar tak ada lagi alih fungsi asrama sembarangan
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil." (QS. An-Nisa’: 29)
Jangan sampai fasilitas pertahanan nasional dikorbankan hanya karena salah urus tata kota!
#SaveAsramaMiliter #JogjaKrisisHunian
Oleh: Nashrul Mu’minin (Content Writer, Yogyakarta)
Posting Komentar