Pelatihan yang berlangsung di workshop otomotif BPVP Banyuwangi ini diikuti 16 peserta dari berbagai latar belakang sosial. Materi diberikan secara bertahap, mulai dari pengenalan komponen kendaraan hingga praktik perawatan dan perbaikan dasar.
Instruktur otomotif BPVP Banyuwangi, Muhammad Khoirul Anam, S.Pd., mengatakan bahwa pendekatan praktik menjadi metode paling efektif bagi peserta.
“Kami ingin peserta benar-benar memahami teknik dasar otomotif. Karena itu, porsi praktik kami buat lebih banyak agar mereka dapat merasakan langsung penggunaan peralatan dan penanganan kendaraan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh instruktur lainnya, Zhafran Anas, S.Pd., yang menilai bahwa pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kembali kepercayaan diri peserta.
“Mereka tidak hanya belajar memperbaiki kendaraan, tetapi juga belajar disiplin, teliti, dan bekerja dalam tim. Keterampilan seperti ini sangat penting untuk persiapan mereka kembali ke masyarakat,” jelasnya.
Pelatihan ini juga memperkuat kerja sama antara BPVP Banyuwangi dan IPWL LRPPN BI dalam menyediakan ruang pembelajaran yang dapat diakses penyintas narkoba sebagai bagian dari integrasi sosial. Melalui pelatihan berkelanjutan, peserta diharapkan mampu membuka peluang kerja, mengembangkan potensi diri, hingga merintis usaha mandiri. Program otomotif ini menjadi bukti bahwa proses rehabilitasi tidak hanya fokus pada pemulihan medis, tetapi juga peningkatan kapasitas agar peserta dapat menata kehidupan baru secara lebih baik dan mandiri. (Far)
Posting Komentar