Ketua Bidang Sosial KOPRI PB PMII, Siti Nur Syam Wokas yang akrab disapa Sirtha, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah awal dari gerakan sosial berkelanjutan yang akan terus digalakkan KOPRI.
“Kami ingin menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat. Momentum ini bukan hanya perayaan kemerdekaan, tapi juga ajakan bersama untuk menjaga kesehatan sebagai modal perjuangan,” ujar Sirtha.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan beberapa layanan kesehatan gratis, antara lain:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Tes gula darah dan kolesterol
- Konsultasi kesehatan dasar
- Edukasi pola hidup sehat
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua KOPRI PB PMII, dilanjutkan sesi pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Peserta yang hadir mendaftar terlebih dahulu, kemudian mendapatkan layanan pemeriksaan serta konsultasi singkat mengenai hasilnya.
Selain itu, disampaikan pula edukasi tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan sosialisasi program KOPRI Peduli. Acara ditutup dengan foto bersama serta pembagian leaflet edukasi kesehatan.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari peserta yang hadir. Meski dilaksanakan dalam waktu singkat, antusiasme terlihat dari jumlah kehadiran yang cukup banyak.
Bahkan, beberapa peserta berharap kegiatan serupa bisa digelar secara rutin, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di tingkat PKC dan PC di daerah. Dukungan positif juga datang dari mitra, seperti Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan tenaga medis dari Universitas YARSI, yang menilai kegiatan ini mampu memperkuat kesadaran hidup sehat di kalangan generasi muda.
Momentum kegiatan yang bertepatan dengan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi simbol kepedulian sosial KOPRI dalam mengisi kemerdekaan dengan aksi nyata.
Lebih dari itu, KOPRI menargetkan agar program ini menjadi pemicu hadirnya kegiatan berkelanjutan di bidang kesehatan, khususnya bagi perempuan dan kelompok rentan.
“Kami berharap kader-kader di daerah juga terinspirasi untuk mengadakan kegiatan serupa. KOPRI Peduli bukan sekadar program sekali jalan, tetapi gerakan sosial yang berkesinambungan,” pungkas Sirtha. (Zak)
Posting Komentar