BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Recent

Bookmark

Mantap Bergabung Sarbumusi, FSPPSN Targetkan Peningkatan Kesejahteraan Buruh Pelabuhan

Sarbumusi
Penalaut.comJakarta, 9 Agustus 2025 — Federasi Serikat Pekerja Pelabuhan dan Strategis Nasional (FSPPSN) resmi menyatakan afiliasi dengan Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi). Deklarasi ini berlangsung di lobi Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, dengan penandatanganan dokumen afiliasi oleh Presiden K-Sarbumusi, H. Irham Ali Saifuddin, dan Ketua Umum FSPPSN, Farudi, disaksikan langsung oleh Ketua PBNU, H. Mohamad Syafi' Alielha atau Savic Ali.

Acara yang mengusung semangat penguatan peran buruh pelabuhan ini diawali dengan talkshow bertajuk “Progresifitas Serikat Melawan Sekat”, dilanjutkan orasi budaya “Suara Buruh, Suara Kemerdekaan”, serta sambutan dari berbagai tokoh, termasuk Ketua Dewan Pembina FSPPSN Syukur Achmad dan Direktur Kelembagaan serta Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kemnaker RI, C. Heru Widyanto.

Dalam sambutannya, Presiden K-Sarbumusi Irham Ali Saifuddin menekankan bahwa sektor pelabuhan merupakan bidang strategis yang akan terus berkembang seiring modernisasi dan adopsi teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

“Kita akan bantu agar ada perhatian khusus dalam peningkatan kompetensi buruh, sehingga saat modernisasi atau adopsi AI meluas, buruh tidak kehilangan pekerjaan,” tegasnya.

Ia menyebut dua faktor penting penopang sektor pelabuhan, yaitu posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang memerlukan konektivitas antarpulau, dan pertumbuhan signifikan sektor logistik dan pergudangan pasca-pandemi.

Irham juga mengingatkan bahwa Sarbumusi, sebagai Badan Otonom (Banom) NU, berjuang dengan nilai-nilai toleransi, keseimbangan, keadilan, dan moderasi. Dengan bergabungnya FSPPSN, kini Sarbumusi menaungi 14 federasi buruh.

“Jangan khawatir, Sarbumusi ini anaknya NU. NU adalah pemegang saham terbesar di republik ini. Tidak ada hal yang gagal jika dinegosiasikan oleh NU,” Tegas Irham

Sedangkan Ketua Umum FSPPSN Farudi menegaskan, bergabungnya federasi ke K-Sarbumusi adalah strategi memperkuat posisi tawar buruh pelabuhan di tingkat nasional.

“Kami ingin memastikan anggota terlindungi hak-haknya dan memiliki kompetensi untuk menghadapi digitalisasi dan modernisasi pelabuhan. Bersama K-Sarbumusi dan dukungan NU, perjuangan ini akan berdampak nyata,” Jelasnya

Farudi juga menyoroti kesenjangan yang terjadi di sektor pelabuhan, baik antara pekerja organik, tenaga kerja asing, maupun pekerja non-organik yang belum bernasib baik. Menurutnya, buruh pelabuhan adalah urat nadi perdagangan dan logistik nasional, sehingga perlu adaptasi teknologi agar tetap menjadi pelaku utama dalam transformasi industri.

Isi Deklarasi Afiliasi

Dalam deklarasi resminya, FSPPSN menyatakan:

  1. Menerima dan mengikuti Peraturan Dasar (PD)/Peraturan Rumah Tangga (PRT) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia dan berbagai peraturan turunannya; 
  2.  Menerima Garis Struktur dan Garis Komando Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) yang merupakan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU). 
  3.  Bersama-sama berjuang dan melakukan pembelaan terhadap Buruh/Pekerja anggota, berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, program kerja, serta pengambilan keputusan di tingkat konfederasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan kesejahteraan untuk buruh/pekerja.

Selain itu deklarasi afiliasi ini juga dirangkaikan dengan peluncuran sejumlah program strategis, yaitu:

  1. Sekolah Serikat Pekerja untuk penguatan kapasitas dan pendidikan buruh.
  2. Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum “Justicia” sebagai wadah advokasi permasalahan ketenagakerjaan.
  3. Induk Koperasi Pekerja Indonesia guna mendorong kemandirian ekonomi buruh.
  4. Pasukan Serbu sebagai tim respons cepat dalam penanganan isu-isu pekerja di lapangan.

Dengan momentum ini, FSPPSN dan K-Sarbumusi berkomitmen memperkuat solidaritas, memperluas jaringan perjuangan, dan memastikan pekerja pelabuhan siap menghadapi tantangan industri di era modernisasi. (Zak)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak