Banyuwangi – Startup teknologi asal Kabupaten Banyuwangi, Juragan Karya Digital Teknologi, menggelar pelatihan Pemandu Wisata (Tour Guide) sebagai upaya memastikan peningkatan layanan pariwisata lokal di bumi Blambangan. Kegiatan ini berlangsung sejak 22 hingga 25 September 2025 dan ditutup pada Kamis (25/9/2025).
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama CV. Juragan Karya Digital Teknologi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi melalui program Tailor Made Training (TMT) 2025. Sebanyak 16 peserta yang terdiri dari pengelola destinasi wisata dan agen perjalanan wisata se-Kabupaten Banyuwangi mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
Founder Juragan Karya Digital Teknologi, Moch Riswan Efendi, menjelaskan pelatihan sengaja dilaksanakan di destinasi wisata Green Gumuk Candi, Desa Songgon, Kecamatan Songgon. Pemilihan lokasi ini dinilai mampu menghadirkan suasana yang lebih maksimal karena peserta dapat merasakan langsung pengalaman memandu wisatawan.
“Selain untuk merasakan langsung menjadi pemandu wisata di lapangan, pemilihan lokasi pelaksanaan juga mempertimbangkan perputaran ekonomi UMKM yang ada di dalam destinasi wisata,” ujarnya.
Riswan menambahkan, tumbuhnya destinasi yang beragam di Banyuwangi menjadi sinyal kuat perkembangan ekonomi kreatif berbasis lokal. Karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta agar pengelolaan wisata dapat terus berkembang dan memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
“Komitmen kami adalah kolaborasi aktif dengan BPVP Banyuwangi serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk bersama-sama meningkatkan kualitas destinasi wisata lokal yang dikelola masyarakat,” imbuhnya.
Selain kompetensi pemandu, Riswan juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan dan pemasaran destinasi. Teknologi, menurutnya, kini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan sudah menjadi tumpuan dalam layanan wisata, mulai dari promosi, pemesanan tiket, hingga paket perjalanan.
“Juragan Karya Digital Teknologi berkomitmen menghadirkan produk teknologi yang bisa mewadahi pelaku wisata lokal agar destinasi Banyuwangi semakin dikenal luas,” tambahnya.
Ketua Pokdarwis Banyuwangi, Abdul Aziz, menegaskan pelatihan tour guide sangat penting untuk meningkatkan profesionalitas dan etika dasar pemandu. Hal ini dinilai berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan keamanan wisatawan.
“Sebagai wajah pariwisata Banyuwangi, pemandu wisata harus memiliki kompetensi dan etika agar layanan di destinasi benar-benar berkualitas,” kata Aziz. Ia juga berharap program ini berlanjut mengingat banyaknya destinasi wisata di Banyuwangi yang perlu didukung dengan SDM andal.
Sementara itu, Kabid Penyelenggaraan BPVP Banyuwangi, Satrianda Gematama, S.P., M.Sc., menyampaikan apresiasinya atas program yang digelar selama empat hari tersebut.
“Dengan adanya kerjasama ini, kami berharap pelatihan bisa memberi manfaat nyata bagi peserta. BPVP Banyuwangi berkomitmen memperbanyak pelatihan kompetensi serupa untuk mendukung peningkatan kualitas SDM dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Satrianda juga membuka ruang bagi kolaborasi lanjutan di masa mendatang. Ia menegaskan bahwa pelatihan tour guide harus terus diperluas agar layanan pariwisata Banyuwangi semakin profesional dan berdaya saing.
Melalui kegiatan ini, Juragan Karya Digital Teknologi bersama BPVP Banyuwangi dan Pokdarwis menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat sektor pariwisata lokal. Dengan dukungan teknologi, peningkatan kompetensi pemandu, dan sinergi lintas pihak, diharapkan Banyuwangi semakin siap menyambut wisatawan dengan layanan terbaik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (Zak)
Posting Komentar