BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Recent

Bookmark

SARBUMUSI Gelar Puncak Harlah Ke-70: Suarakan Perjuangan Buruh dan Dorong Tiga RUU

Harlah ke-70 Tahun, Sarbumusi Refleksikan Perjuangan Buruh, Palestina, dan Tantangan Deindustrialisasi

Penalaut.com - Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) menggelar puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-70 dengan tema “Sarbummusi Berbudaya, Sarbumusi Berdaya” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Ahad (28/9/2025).

Acara ini menjadi momentum penting bagi Sarbumusi untuk meneguhkan peranannya sebagai wadah perjuangan buruh yang tidak hanya fokus pada isu ketenagakerjaan, tetapi juga pada nilai kemanusiaan dan kebudayaan.

Presiden Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin, menegaskan bahwa perjuangan organisasi ini terus diwujudkan secara konkret, di antaranya dengan memperbanyak jumlah federasi yang kini telah mencapai 14 dari sebelumnya hanya delapan, serta memperluas jaringan internasional.

Ia juga menyampaikan bahwa Sarbumusi telah membentuk 10 Dewan Pengurus Cabang Istimewa (DPCI) sebagai bentuk perhatian terhadap pekerja migran.

Di hadapan Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli, Irham mengungkapkan kepedulian Sarbumusi terhadap sektor transportasi angkutan barang.

Hingga kini, partisipasi anggota Sarbumusi di sektor logistik telah mencapai lebih dari 12 ribu sopir, di mana 99 persen di antaranya telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, meski sebagian masih membayar iuran secara mandiri.

“Kami menyuarakan keresahan kawan-kawan sopir pengemudi logistik, karena mereka adalah bagian dari anggota kami,” tegasnya.

Lebih jauh, Irham menekankan bahwa keanggotaan Sarbumusi dalam International Labour Confederation (ILC) memperkuat kiprah organisasi ini dalam isu-isu global, termasuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menentang agresi Israel.

“Kami konsisten menyuarakan isu kemanusiaan di forum internasional, termasuk di sidang tertinggi International Labour Organization (ILO),” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menegaskan bahwa Sarbumusi perlu terus mengembangkan diri dengan berpegang pada nilai-nilai Islam Ahlusunnah wal Jamaah.

Ia menyebut bahwa nilai dasar dalam budaya organisasi Sarbumusi adalah keadilan, sebagai fondasi terciptanya hubungan yang adil antara buruh dan pemberi kerja.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, yang turut hadir, memberikan apresiasi atas semangat Sarbumusi sekaligus mendorong agenda penting ke depan, yaitu penguatan pengawasan ketenagakerjaan dan peningkatan produktivitas.

Ia juga menyatakan dukungan terhadap tiga draf RUU yang tengah diperjuangkan Sarbumusi, yakni RUU Ketenagakerjaan, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Pekerja Migran Indonesia.

“Kami dari pemerintah sudah menyampaikan komitmen kesiapan ketika undang-undang itu nanti disahkan. Tentu kami mengapresiasi dan mendorong bersama,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Irham menegaskan komitmen Sarbumusi untuk mengawal ketiga RUU tersebut hingga disahkan. Ia menekankan khususnya pentingnya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga yang dinilai mendesak bagi pemenuhan hak-hak pekerja domestik.

Di sisi lain, Sarbumusi juga menyoroti tantangan serius dunia ketenagakerjaan Indonesia saat ini, khususnya gelombang deindustrialisasi yang telah memicu lebih dari seratus ribu kasus PHK dalam setahun terakhir. “Ini alarm bagi kita semua untuk bergerak lebih cepat dan lebih solid,” ungkap Irham.

Acara puncak harlah Sarbumusi ke-70 ini turut dihadiri berbagai tokoh nasional, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli dab jajaran tokoh besar lain yang memberikan dukungan terhadap langkah perjuangan Sarbumusi. (Zak)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak