BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Recent

Bookmark

PB PMII Tekankan Perlindungan Generasi Muda dalam Program Pemagangan Nasional

Penalaut.com, Jakarta — Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) melalui Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Muhammad Razik Ilham, menegaskan pentingnya memastikan program pemagangan nasional berjalan adil, inklusif, dan berpihak pada perlindungan generasi muda.

Razik menyampaikan, meski PB PMII mendukung penuh gagasan pemerintah dalam memperluas kesempatan magang sebagai sarana peningkatan kompetensi tenaga kerja, dukungan tersebut tidak boleh dilepaskan dari prinsip keadilan sosial dan jaminan karir.

“PB PMII mendukung program pemagangan kerja, tetapi pelaksanaannya harus benar-benar memberikan manfaat jangka panjang. Kuota pemagangan juga perlu diperluas seiring meningkatnya jumlah angkatan kerja di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/10).


Hapus Diskriminasi, Perkuat Sistem Pengawasan

Bidang Ketenagakerjaan PB PMII menyoroti pentingnya penghapusan diskriminasi dalam rekrutmen peserta magang. Razik menekankan bahwa kesempatan magang harus terbuka bagi semua kalangan, baik lulusan perguruan tinggi, sekolah menengah, maupun mereka yang belum memiliki pengalaman kerja.

“Magang jangan hanya dinikmati kalangan tertentu. Semua anak bangsa berhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang di dunia kerja,” tegasnya.

Razik juga menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap sistem pemagangan, terutama terkait pemberian upah, jenis pekerjaan, perlindungan sosial dan kesehatan, serta pembinaan selama masa magang. Menurutnya, tanpa pengawasan yang jelas, program ini rawan berubah menjadi bentuk eksploitasi.

“Masih banyak peserta magang yang diberi pekerjaan kasar tanpa upah yang layak dan tanpa perlindungan sosial. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” katanya.

Arah Karir Jelas dan Peningkatan Lapangan Kerja

Selain aspek perlindungan, PB PMII menegaskan bahwa pemagangan harus diarahkan pada prospek karir yang jelas. Peserta magang tidak boleh hanya dijadikan tenaga sementara tanpa kepastian pekerjaan penuh waktu.

“Magang seharusnya menjadi jalan awal menuju karir tetap. Pemerintah dan perusahaan harus memastikan adanya transisi dari magang ke status pekerja penuh waktu,” jelas Razik.

Lebih lanjut, Bidang Ketenagakerjaan PB PMII juga mendorong pemerintah agar fokus pada pengembangan keterampilan (skill development) generasi muda. Hal ini dinilai sebagai langkah adaptif menghadapi perubahan cepat dunia kerja akibat digitalisasi dan otomasi.

“Dunia kerja berubah cepat. Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan keterampilan agar tenaga kerja Indonesia siap bersaing,” ujarnya.

PB PMII juga menekankan pentingnya penguatan sektor ekonomi dan peningkatan investasi agar mampu membuka lapangan kerja lebih luas.

“Dengan fokus pada isu ekonomi dan investasi, lapangan kerja baru akan tercipta dan mampu menyerap angkatan kerja muda yang terus bertambah,” tutup Razik. (Zak)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak