BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Recent

Bookmark

Konkoorcab XXV PMII Jatim Diwarnai Tuntutan Tegas dari Cabang PMII Zona Mataraman

Pkc pmii jawa timur

Penalaut.com
– Sebanyak 11 Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari wilayah Zona Mataraman menyampaikan sejumlah tuntutan keras kepada panitia dan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur dalam pelaksanaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XXV yang digelar di Kabupaten Bondowoso, pada 28 Juli hingga 3 Agustus 2025.

Pernyataan resmi disampaikan dalam forum konsolidasi yang digelar di Maha Kafe, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Kamis malam (31/7/2025). Koordinator Wangsa Mataraman, Ahmad Muzakki, menegaskan bahwa Konkoorcab harus dilaksanakan secara profesional dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama.

“Konkoorcab adalah momentum penting bagi organisasi. Tidak boleh ada dinamika yang mengaburkan arah perjuangan dan prinsip profesionalisme dalam tubuh PMII,” kata Muzakki kepada Penalaut.com.

Delapan Tuntutan Disampaikan

Dalam forum yang dihadiri oleh sebelas ketua cabang tersebut, disepakati delapan poin tuntutan, yang terbagi dalam dua kategori: rekomendasi umum dan rekomendasi khusus.

Rekomendasi Umum:

1. Meminta panitia Badan Pekerja Konkoorcab (BPK) menjaga ritme kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Meminta seluruh pengurus PKC PMII Jawa Timur periode 2022–2024 hadir secara penuh untuk mengawal dan mempertanggungjawabkan masa kepemimpinannya.

3. Mengecam keras segala bentuk tindakan yang mengganggu kondusifitas forum, baik yang berasal dari peserta, panitia lokal, maupun pihak eksternal.

4. Menuntut profesionalisme dari seluruh pihak yang terlibat dalam Konkoorcab, termasuk panitia, pengurus, dan peserta.

Rekomendasi Khusus:

1. Memohon dukungan dari seluruh alumni PMII Jawa Timur untuk bersama-sama mengupayakan pengadaan tanah dan gedung permanen sebagai kantor PKC PMII Jatim.

2. Mendesak pengurus untuk menyiapkan kader-kader potensial tanpa pengecualian dalam kepengurusan periode 2025–2027.

3. Menuntut dikembalikannya fungsi strategis PKC sebagai pusat kaderisasi dan pengembangan intelektual.

4. Menegaskan bahwa PKC harus menjadi pengkoordinir utama dalam hubungan strategis dan gerakan organisasi.

Poros Perubahan

Muzakki menambahkan bahwa forum ini merupakan bagian dari rangkaian Silaturrahim, Doa Bersama, dan Konsolidasi Akbar Wangsa Mataraman yang digelar sebelumnya di Ponorogo, pada 26 Juli 2025.

“Konsolidasi ini menjadi bukti bahwa Zona Mataraman siap hadir sebagai poros perubahan dan penguatan organisasi ke depan,” tegasnya.

Daftar 11 Ketua Cabang yang Hadir

Forum ini diikuti oleh ketua cabang PMII dari sebelas daerah di Jawa Timur:

  1. Thoha Ma’ruf (Blitar)
  2. Asrorudin (Jombang)
  3. Khasan Ihwanudin (Trenggalek)
  4. Abdul Latif (Ngawi)
  5. Said Rohman (Nganjuk)
  6. Ahmad Muzakki (Tulungagung)
  7. Luqman Hakim (Magetan)
  8. Al-Ahmadi (Pacitan)
  9. Irgi Ahmad V. (Kediri)
  10. Azizah Intan (Ponorogo)
  11. M. Fajar Haidar (Madiun)

Mereka sepakat untuk terus mengawal arah perjuangan PMII agar tetap berada dalam jalur kaderisasi yang sehat, profesional, dan berintegritas.(Zak)


Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak